Jangan Jadi Pemalas
Minggu
menjadi hari libur yang membuat orang malas melakukan aktivitas. Ada yang
memilih berlibur, ada pula yang memilih di rumah melepas lelah setelah
hari-hari sebelumnya penuh dengan aktivitas.
Begitu pula
dengan Ivan, dia memilih untuk bersantai-santai di rumahnya. Sampai-sampai
setelah hari Minggu Ivan masih belum siap menghadapi aktivitas sekolah yang
menurutnya sangat membosankan.
“Dik, kamu
tidak berangkat sekolah? Ini sudah siang lho. Nanti telat.” Tanya ibunya.
“Dicky masih
capek, Bu. Bolos sehari saja tidak apa-apa. Lagian gak ada PR dan tes kok. Bu.”
“ Ya jangan
begitu. Sekolah itu bayar loh Dik. Menuntut ilmu itu jangan kamu sepelekan
begitu saja Dik.” Jawab ibu nya menyanggah.
“Sudahlah
bu, aku masih ngantuk mau lanjut tidur lagi.”
Melihat
gelagat dari anaknya, ibunya menjadi kesal dan geram dan menyeret anaknya ke
sebuah tempat. Kemudian ibunya mengajak Ivan ke panti asuhan yang disana
dipenuhi oleh anak anak dengan latar belakang yang berbeda.
“Nah, lihat
mereka. Sudah tidak punya orang tua yang membiayai sekolah padahal mereka juga
mau sekolah.” Jelas ibunya memberi tahu anaknya.
Kemudian
ibunya mengajak nya lagi ke suatu tempat yang disana banyak anak-anak yang
mengamen di jalanan. “Lihat mereka, mereka mengemis mencari uang. Untuk makan
saja mereka harus bersusah payah apa lagi untuk biaya sekolah.” Jelas ibunya
lagi.
Kemudian
Ivan sadar dan akhirnya Ia mau berangkat sekolah meskipun agak terlambat. Dia
diantar ibunya sampai ke sekolah. Di dalam perjalanan menuju sekolah dia
melihat anak sekolah yang berjalan pincang.
“Alangkah
beruntungnya aku, masih memiliki fisik yang sempurna tapi bermalasan-malasan
untuk sekolah. Sedangkan mereka yang cacat saja bisa semangat seperti itu.”
Gumamnya dalam hati.
Komentar
Posting Komentar